Kamis, 22 Mei 2025

KARYA ILMIAH - PUTRI RAISYA

 Judul: Pengaruh Dukungan Orang Tua dan Lingkungan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Era Digital: Perspektif Psikologi Pendidikan

Pendahuluan

Pendidikan adalah pilar utama kemajuan suatu bangsa. Di era digital ini, lanskap pendidikan mengalami transformasi signifikan, membawa tantangan sekaligus peluang baru bagi siswa. Kemampuan siswa untuk belajar dan beradaptasi sangat dipengaruhi oleh motivasi belajar, yang merupakan salah satu prediktor kuat keberhasilan akademik. Motivasi intrinsik (dari dalam diri) dan ekstrinsik (dari luar diri) berperan penting dalam mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.


Dalam konteks psikologi pendidikan, memahami faktor-faktor yang memengaruhi motivasi belajar menjadi krusial. Salah satu faktor eksternal yang paling dominan adalah dukungan orang tua. Orang tua memiliki peran fundamental dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan motivasi belajar anak, baik melalui dukungan emosional, bimbingan akademis, maupun penyediaan fasilitas. Selain itu, lingkungan belajar, baik di rumah maupun di sekolah, juga memainkan peranan signifikan. Lingkungan yang interaktif, menantang, dan suportif dapat memupuk rasa ingin tahu dan kegigihan siswa dalam belajar.


Meskipun banyak penelitian telah mengkaji motivasi belajar, sedikit yang secara spesifik menyoroti interaksi antara dukungan orang tua dan lingkungan belajar dalam memengaruhi motivasi belajar siswa di tengah derasnya arus digitalisasi. Fenomena ini perlu dikaji lebih dalam mengingat perubahan pola interaksi dan sumber belajar siswa saat ini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana dukungan orang tua dan lingkungan belajar memengaruhi motivasi belajar siswa, dengan mempertimbangkan karakteristik era digital.


Isi (Pembahasan)

1. Konsep Motivasi Belajar dalam Psikologi Pendidikan

Motivasi belajar adalah dorongan psikis dari dalam diri individu atau dari luar yang memicu, mengarahkan, dan mempertahankan perilaku belajar. Dalam perspektif psikologi pendidikan, motivasi dibagi menjadi motivasi intrinsik (dorongan dari minat pribadi, rasa ingin tahu, dan kepuasan belajar itu sendiri) dan motivasi ekstrinsik (dorongan dari faktor eksternal seperti penghargaan, nilai, atau tekanan). Teori-teori seperti Teori Penentuan Nasib Sendiri (Self-Determination Theory) oleh Ryan dan Deci menekankan pentingnya otonomi, kompetensi, dan keterhubungan dalam memupuk motivasi intrinsik. Pemahaman mendalam tentang jenis dan sumber motivasi ini penting untuk merancang strategi pembelajaran yang efektif.


2. Peran Dukungan Orang Tua terhadap Motivasi Belajar

Dukungan orang tua mencakup berbagai dimensi, mulai dari dukungan emosional (memberikan semangat, kepercayaan diri), dukungan instrumental (menyediakan fasilitas belajar, membantu kesulitan belajar), hingga dukungan informasi (memberikan nasihat, bimbingan). Penelitian menunjukkan bahwa orang tua yang suportif cenderung memiliki anak dengan tingkat motivasi belajar yang lebih tinggi. Di era digital, dukungan ini juga mencakup pengawasan dan bimbingan penggunaan teknologi untuk tujuan belajar, serta pencegahan dampak negatifnya seperti kecanduan gawai atau cyberbullying. Keterlibatan aktif orang tua dalam proses pendidikan anak, bukan hanya sekadar memantau nilai, terbukti meningkatkan efikasi diri dan kemauan anak untuk belajar.


3. Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Motivasi Belajar

Lingkungan belajar merujuk pada segala sesuatu yang mengelilingi siswa saat mereka belajar, baik di rumah maupun di sekolah. Lingkungan belajar yang kondusif ditandai dengan adanya suasana yang aman, nyaman, fasilitas yang memadai, dan interaksi yang positif antara siswa dengan guru dan teman sebaya. Di era digital, lingkungan belajar juga mencakup aksesibilitas terhadap sumber belajar daring, platform pembelajaran virtual, dan kesempatan untuk berkolaborasi secara digital. Lingkungan yang memfasilitasi eksplorasi, memberikan feedback konstruktif, dan mendorong kemandirian akan sangat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa, karena menciptakan pengalaman belajar yang relevan dan menarik.


4. Integrasi Dukungan Orang Tua dan Lingkungan Belajar di Era Digital

Di era digital, dukungan orang tua dan lingkungan belajar saling terkait erat. Orang tua berperan sebagai fasilitator utama lingkungan belajar di rumah, memastikan ketersediaan perangkat, koneksi internet, dan ruang belajar yang tenang. Mereka juga dapat memandu anak dalam memanfaatkan sumber daya digital secara optimal. Sementara itu, lingkungan sekolah harus beradaptasi dengan menyediakan infrastruktur digital, melatih guru dalam pemanfaatan teknologi, dan mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan digital siswa. Ketika dukungan orang tua dan lingkungan belajar (baik di rumah maupun di sekolah) saling bersinergi, siswa akan merasakan dukungan yang konsisten dan komprehensif, yang pada gilirannya akan memperkuat motivasi belajar mereka dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital.


Penutup

1. Kesimpulan

Penelitian ini menggarisbawahi bahwa dukungan orang tua dan lingkungan belajar merupakan dua faktor krusial yang secara signifikan memengaruhi motivasi belajar siswa, terutama di era digital. Dukungan emosional, instrumental, dan informasional dari orang tua, ditambah dengan lingkungan belajar yang kondusif, interaktif, dan adaptif terhadap teknologi, akan memupuk motivasi intrinsik dan ekstrinsik siswa. Sinergi antara peran orang tua dan fasilitas lingkungan belajar yang relevan dengan perkembangan digital menjadi kunci untuk menciptakan siswa yang termotivasi dan siap menghadapi tantangan masa depan.


2. Saran

Bagi Orang Tua: Diharapkan untuk terus meningkatkan keterlibatan aktif dalam proses belajar anak, tidak hanya dalam pengawasan akademik, tetapi juga dalam memfasilitasi penggunaan teknologi secara positif dan membangun komunikasi yang terbuka.

Bagi Pihak Sekolah: Disarankan untuk mengembangkan program-program yang melibatkan orang tua, serta terus berinovasi dalam menyediakan lingkungan belajar yang memanfaatkan teknologi digital secara optimal untuk mendukung motivasi siswa.

Bagi Peneliti Selanjutnya: Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan metodologi campuran (kuantitatif dan kualitatif) untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai mekanisme interaksi antara faktor-faktor ini dan dampaknya terhadap motivasi belajar siswa di berbagai tingkatan pendidikan.

Daftar Pustaka

Deci, E. L., & Ryan, R. M. (1985). Intrinsic motivation and self-determination in human behavior. Plenum.

Grolnick, W. S., & Ryan, R. M. (1989). Parent styles associated with children's self-regulation and competence in school. Journal of Educational Psychology, 81(2), 143–154.

Pintrich, P. R., & Schunk, D. H. (2002). Motivation in education: Theory, research, and applications (2nd ed.). Merrill Prentice Hall.

Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2000). Self-determination theory and the facilitation of intrinsic motivation, social development, and well-being. American Psychologist, 55(1), 68–78.

Wigfield, A., Eccles, J. S., & Rodriguez, D. (1998). The development of achievement motivation and engagement. In J. T. Spence & M. L. Clark (Eds.), Handbook of child psychology, Vol. 3: Social, emotional, and personality development (5th ed., pp. 583–668). Wiley.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KARYA ILMIAH - AHMAD SETIAWAN

 Sisi Lain Media Sosial: Antara Manfaat dan Dampak Negatif bagi Masyarakat Modern Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari keh...