Setiap pagi, Arga selalu melewati sebuah rumah tua yang terletak di ujung jalan desa. Rumah itu tampak tak terurus, dengan cat yang sudah pudar dan atap yang mulai bocor. Meskipun begitu, ada sesuatu yang selalu menarik perhatian Arga: pintu depan rumah tersebut selalu tertutup rapat. Tak pernah sekali pun ia melihat ada orang keluar atau masuk dari sana, dan itu membuat rasa penasaran Arga terus berkembang.
Pada suatu sore, setelah sekolah, Arga memutuskan untuk mendekati rumah itu lebih dekat. Ia merasa ada sesuatu yang aneh di balik dinding-dinding batu yang tampak dingin dan sepi. Perlahan ia berjalan, menapaki jalan setapak yang tertutup rerumputan liar. Sesampainya di depan pintu, ia menatap kunci yang tergantung di gagang pintu. Kunci itu tampak sudah usang, seolah telah lama tak digunakan.
“Kenapa pintu ini selalu terkunci?” pikir Arga, mencoba memecahkan teka-teki yang telah mengusik pikirannya selama berbulan-bulan.
Tiba-tiba, dari balik jendela yang tertutup tirai kusam,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar