“Pelajaran Cinta Pertama: Antara Fokus dan Perasaan”
semenjak menduduki bangku kelas 9, aku lebih banyak menghabiskan waktu dengan belajar dan belajar.Aku selalu menginginkan nilaiku menjadi lebih baik.
malang ,2020
aku membawa pesan singkat dari salah satu teman sekelasku,Arya lelaki yang terkenal nakal,dia menyatakan perasaannya, benar -benar mengungkapkan perasaannya.Aku tak tahu harus merespons seperti apa, kubiarkan pesan itu beberapa menit. perasaanku campur aduk, aku merasa sedikit gugup.Lalu dengan segala keyakinan aku mengambil handphone dan menyentuh beberapa huruf disana hingga tertulis kalimat "maaf ya, tetapi aku lebih pengen fokus belajar dulu".
Sejak Arya menyatakan perasaannya Minggu lalu,aku lebih sering memikirkannya hari- hariku sedikit berbeda dan biasanya saat jantungku berdegup kencang ketika Netra tenangnya menatap mataku.Aku tak berbicara dengan perasaan aneh ini.Aku sering mengungkap perasaan ini akan hilang dengan sendirinya.Namun,dengan waktu , perasaan ini semakin memanggil A.aku selalu gugup ketika orang lain menyebut namanya. Aku selalu ingin bertemu saat hari libur tiba,entah apa yang terjadi dengan diriku, namun aku bahagia ketika aku berada di dekat Arya.
seminggu semenjak kejadian Arya menyatakan perasaannya padaku,Arya tak meninggalkan pesan lagi hingga pada hari Senin, aku memasuki kelas tak bersemangat di tambah lagi ,aku menengok ke arah bangku tempat biasanya Arya duduk.Namun aku tak mendapati Arya disana kursinya kosong,hanya tersisa zabdan dan teman sebangku Arya Tak lama dari itu,Bu Mila memasuki kelasku,menerangkan beberapa materi yang akan di bahas saat tryout.Lamunanku buyar saat notifikasi di handphoneku berbunyi,aku melirik sekilas,tak ada niat sedikit pun untuk menjawab.ku urungkan niat itu saat tertera nama Arya disana.Buru-buru aku membuka pesan yang Arya kirim."hei,gimana?kamu udah mikirin jawaban tentang tawaranku Minggu lalu?"deg! jantungku terpacu lebih cepat namun dengan segala keyakinan aku menyetujui tawaran yang Arya berikan .'iya,aku mau' 'berati kita....?' bales Arya aku tersenyum,lalu memberi balasan 'iya Arya ,kita pacaran.
sebelumnya,aku tak pernah berpacaran,ini kali pertamaku melakukan hubungan dengan menyangkutkan perasaannya . Hari-hariku tentu berbeda dari sebelumnya .kini,aku lebih singkat menjalani hari-hariku manis sejak kehadiran lelaki nakal yang tiba-tiba datang kehidupanku. hingga tiba waktu liburan semester, saatnya aku dan teman-teman mengistirahatkan diri di rumah dari kegiatan melelahkan di pesantren. Liburanku yang kali ini ,lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.Tetapi di hari ke tiga ku dirumah ,Arya mengajakku keluar. Aku sempat ingin menolak,tetapi dari pada aku terus berbaring ,aku menyetujui permintaan Arya."aku siap-siap dulu kabarin kalau udah otw ya"setelah pesan itu berhasil terkirim,aku bergegas mengganti pakaian dan memoles sedikit lipstik.Tak berselang lama , handphone ku berbunyi , aku menerima panggilan dari kontak Arya."halo? " ucapku "udah siap belum?aku udah didepan" ucap Arya di sebrang sana."oke" aku menutup sambungan telepon mataku melirik kanan kiri mencari sosok ayah dan ibu. aku memberanikan diri membuka pintu kamar ayah dan ibu,"mau kemana nak?" aku menoleh kebelakang.Tangan ibu menyentuh pundakku, aku tersenyum getir. "hehe,mau jalan sama Arya Bu ,ini mau pamitan" "Arya mana?" "di depan Bu" "ajak sini ,suruh dia masuk sebentar" aku mengangguk lalu menghampiri Arya didepan."kamu masuk dulu ya di tunggu ibu".
Setelah Arya keluar dari rumah dan pamit pada ibu ,kita segera berangkat menuju cafe sekitar sini."ini kita mau ke cafe mana sih? ucapku "terserah " "lhoo,kan kamu yang ngajak jalan ,kok terserah sih Arr" Arya tertawa mendengar ucapan ku,aku bisa melihat deretan gigi rapih Arya dari spion.Tawa itu manis ,bahkan sangat manis,tawa yang slalu aku harap menemani hingga keberadaanku nanti. sesampainya di cafe,Arya dan siaga melepas helm yang aku pakai.Aku sempat mendelik mendapat perlakuan manis darinya."udah ayo masuk"baru saja ingin melangkahkan kaki ,Arya menarik tangan aku menyengit heran, tangannya menyentuh kerudungku membenarkan sisi-sisi yang mleyot"bentar all, ini kerudungnya ga bener" ucapnya sedikit berbisik. Tangannya masih setia membenarkan krudungku. Aku tersenyum karena perlakuan Arya hari ini.Aku mengikuti langkah Arya masuk pada cafe tersebut "kamu mau makan ngga? biar aku yang pesen "ucapku, Arya menggeleng,"aku pengen minum aja" gausah ,aku aja" Sempati menunggu Arya memesan, aku membuka pesan yang Ayah kirim "Abis Isyak langsung pulang."
Hari ini adalah hari yang benar-benar penuh kejutan setelah aku sampai di rumah,Arya pamit pulang.5 menit seusai aku merebahkan tubuhku di kasur,Arya mengirimi aku pesan"kita udah an jasa ya"aku mendelik membaca notif dari Arya .setelah aku pikir, aku ga bisa bertahan di hubungan yang absurd, yang berjuang hanya aku sendiri,aku ikhlas Arya pergi, aku tidak ingin mempertahankan orang yang sudah ingin pergi. Dengan kepergian Arya, aku lebih memahami tentang bagaimana hidup lebih dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar