Di balik jendela, rintik hujan menari,
Menyanyikan lagu tentang kenangan yang terpatri.
Secangkir teh mengepul di atas meja,
Mengundang kehangatan dalam setiap tegukan rasa.
Aromanya menenangkan, menyelimuti jiwa,
Menyatu dengan suara hujan yang merdu.
Dalam hening, aku merenung,
Menyelami kedalaman hati yang terluka.
Teh ini bukan sekadar minuman,
Tapi pelipur lara dalam kesendirian.
Setiap seruput membawa harapan,
Bahwa hujan pun akan berhenti,
Dan mentari kembali menyapa.
Ahmad zidan
XI-5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar