Puisi: Rumah di Pinggir Desa
Pagi tenang, jalan berdebu,
Aku dan ibu melangkah satu-satu.
Menuju rumah nenek tercinta,
Di ujung desa, penuh cerita.
Peluk hangat, senyum ramah,
Teh manis, kue lapis di meja rumah.
Tawa dan kisah masa kecilku,
Hidup kembali di matanya yang syahdu.
“Jangan lupa kembali, nak,”
Pesan lembut yang terus kuingat.
Kami pulang dengan hati penuh,
Membawa cinta yang tak pernah luruh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar