*Kesejukan di Candi Sumberawan*
Pagi itu, kami memutuskan untuk mengunjungi Candi Sumberawan, yang jaraknya hanya beberapa meter dari rumah kami di Gunungrejo. Meski dekat, kunjungan ke candi selalu terasa istimewa karena suasana yang damai dan udara segar di sekitarnya.
Aku, ayah, ibu, dan azril, adikku, berjalan santai menyusuri jalan kecil yang menghubungkan rumah kami dengan area candi. Azril yang selalu bersemangat, berlari di depan sambil membawa ranting kecil yang ia jadikan pedang. “Aku ksatria penjaga candi!” katanya sambil tertawa.
Setibanya di sana, suasana hening langsung menyambut kami. Candi Sumberawan memang tidak sebesar candi-candi terkenal lainnya, tapi letaknya yang dikelilingi pepohonan rindang dan aliran air membuatnya terasa magis. Stupa sederhana itu berdiri di tengah lapangan kecil, terlihat tenang dan anggun di bawah sinar matahari pagi.
“Kita duduk di dekat mata air saja,” ajak ibu, menunjuk ke arah sumber air jernih yang berada tak jauh dari candi. Kami pun mencari tempat teduh, menggelar tikar kecil yang dibawa ibu, dan mulai menikmati bekal ringan berupa pisang goreng dan teh hangat.
Azril tentu saja, tidak bisa diam. Ia bermain-main di tepi air, mencipratkan sedikit air ke wajahku. “Azril! Jangan basah-basahan,” tegur ibu, tapi ia hanya tertawa.
Sambil menikmati teh, ayah mulai bercerita tentang sejarah Candi Sumberawan. “Candi ini sudah ada sejak zaman Majapahit, lho,” katanya. “Dulu, tempat ini digunakan untuk meditasi oleh para biksu. Mereka memilih tempat ini karena dekat dengan sumber air yang dianggap suci.”
Aku mengangguk sambil memperhatikan detail stupa. Meski bentuknya sederhana, aku bisa merasakan aura ketenangan yang sulit dijelaskan. “Rasanya nyaman di sini, ya, Yah,” kataku. Ayah tersenyum, “Itulah mengapa banyak orang datang ke sini, meskipun hanya untuk menikmati suasana.”
Azril, yang akhirnya bosan bermain air, mendekat dan duduk di pangkuan ibu. “Aku suka ke sini. Besok kita ke sini lagi, ya,” pintanya dengan polos. Ibu mengusap kepalanya dan menjawab, “Tentu, Nak. Kan dekat dari rumah.”
Hari itu, meski sederhana, terasa begitu berarti. Kami menikmati keindahan alam dan sejarah yang ada begitu dekat dengan rumah kami. Candi Sumberawan tidak hanya menjadi tempat wisata, tapi juga tempat untuk kami sekeluarga menemukan ketenangan dan kebersamaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar