PUISI-ALFIN LAILATUL

  "Pulang ke Rumah":

Hati yang gelisah, pagi yang biru

Langit yang jernih, memanggilku pulang

Lima tahun berlalu, kenangan tak terlupakan

Saatnya untuk kembali, menghadapi masa lalu

Tas punggung sederhana, koper kecil

Perjalanan panjang, menuju rumah yang sunyi

Bayangan memori, terus membayangiku

Membawa kenangan lama, ke dalam hati yang baru

Rumah yang dulu penuh tawa, kini sunyi

Bapak yang sibuk, sudah tidak ada

Ibu yang sabar, penuh cinta

Mengingatkanku, akan cinta yang abadi

Pulang ke rumah, bukan hanya fisik

Tapi juga menghadapi, kenangan yang pernah terlupakan

Mencari kedamaian, dalam hati yang tenang

Pulang ke rumah, untuk menemukan diri yang sebenarnya.

PUISI-ALYSIA PUTRI

"Pelajaran Cinta Pertama"

Di bangku sekolah, kau datang tiba,

Menggetarkan hati yang lama hampa.

Pesan-pesan penuh tanda,

Membuat ragu berubah nyata.

Hari berlalu dalam warna,

Tawa dan rindu saling menyapa.

Namun cinta pertama tak selamanya,

Hadir sekejap, lalu sirna.

Tak mengapa, aku belajar,

Bahwa cinta tak hanya genggam.

Kadang ia datang mengajarkan sabar,

Lalu pergi tanpa alasan.

PUISI-FITRI WIRANTI

 PERSAHABATAN ABADI

Dua hati yang bersatu

Rani dan Siska, sahabat sejati.

Sejak kelas lima, mereka berdua,

Menjalin persahabatan yang tak terpisahkan.

Rani yang ceria, Siska yang pemalu,

Mereka saling melengkapi, tanpa pernah salah.

Rani membantu Siska percaya diri,

Siska membantu Rani mengatasi soal matematika yang rumit.

Bersama mereka menghadapi tantangan,

Menggapai impian, dan meraih kesuksesan.

Rani juara dua, Siska juara satu,

Mereka saling mendukung, tanpa pernah iri.

Persahabatan mereka menjadi inspirasi,

Bagi teman-teman di sekolah, dan bagi kita semua.

Tahun-tahun berlalu, mereka tetap bersatu,

Persahabatan Rani dan Siska, abadi dan tak terpisahkan.

PUISI-NOORMAIDA MAHRIN

Secangkir kopi ditengah hujan

Di tepi jendela,aku menunggu

Deras hujan,menari di kaca

Aroma mu,menyerbak pelan

Menghangatkan jari yang dingin menggigil 

Kau adalah senja yang terlambat datang 

Sebuah pelukan dalam kepulan asap

Seteguk pahit yang kucari cari

Ditengah rintik yang mengguyur kan rindu 

Secangkir kopi,hujan,dan aku

Terjebak dalam sunyi yang syahdu

Meneguk kisah yang tak selesai

Diantara gerimis dan waktu yang berlalu